Postingan

Pemimpin yang Membawa Perubahan

Gambar
  Yosia bin Amon, adalah Raja Yehuda. Ia menggantikan posisi ayahnya menjadi raja pada saat umurnya 8 tahun dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, ibukota Kerajaan Yehuda . Umur yang masih muda belia ini di saat dirinya masih memerlukan bantuan, bimbingan dan perhatian orangtua serta waktu bermain dengan teman sebayanya, ia terpanggil untuk menjadi pemimpin di tengah bangsa yang besar. Ia merupakan penganut Theokratis  dan melakukan yang benar di hadapan Tuhan. Ia melakukan perubahan/reformasi dalam bidang keagamaan di wilayah kekuasaannya. Ia mentahirkan Yehuda dari ritual penyembahan berhala yang merupakan kekejian di mata Tuhan. Apa saja yang telah dilakukannya untuk mentahirkan Yehuda? Segala perkakas yang telah dibuat untuk dewa Baal dan Asyera dan untuk tentara langit dikeluarkan dari bait Tuhan dan dibakarnya; Ia memberhentikan para imam dewa asing yang telah diangkat oleh raja-raja Yehuda, juga orang-orang yang membakar korban untuk Baal, untuk dewa matah

Pakaian Jubah dalam Liturgi

Gambar
PAKAIAN (JUBAH) DALAM LITURGI ADVEN LEONARD NABABAN Pakaian dan Warna dalam Liturgi 01.  Pada Abad I sampai Abad ke-4. Jemaat-jemaat Perjanjian Baru (gereja perdana) tidak mengenal adanya “pakaian liturgi” . Para pelayan khusus pada waktu itu memakai “pakaian biasa”, seperti yang dipakai oleh anggota jemaat yang lain. Baru pada abad ke-4 (thn 380) setelah kaisar Theodosius meresmikan gereja menjadi gereja Negara, para klerus (anggota jemaat yang mendapat “berkat tahbisan” = diakon, imam, uskup) diwajibkan mengenakan “pakaian liturgi” (toga, alba, single, amik, stola, kasula, dalmatic, superpli, pluviale, velum, palium) pada saat pelayanan. Para klerus pada waktu itu disamakan dengan pejabat-pejabat pemerintah. Mereka mendapat istana, pakaian jabatan, tongkat, cincin dan tanda-tanda kebesaran lain. Dalam ibadah para klerus memakai pakaian khusus (=pakaian liturgis) yang berbeda dengan anggota-anggota jemaat yang lain. Pakaian khusus ini kemudian dikembangkan menjadi “pakaian jabatan

Eksposisi Khotbah di Bukit

Gambar
EKSPOSISI KHOTBAH DI BUKIT (Matius 5 : 1 – 12)   Ayat Alkitab: Matius 5:1-3 Khotbah di bukit dalam Matius 5:1-7 merupakan eksklusif hanya diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus. Kita melihat saat itu Yesus menjauhkan diri dari orang banyak, Dia naik ke atas bukit, lalu hanya diikuti oleh para murid-murid dan kemudian Dia mengajarkan khotbah di bukit ini. Khotbah di bukit ini adalah kebenaran Tuhan yang hanya ditujukan kepada orang Kristen. John Stott coba membagikan artinya khotbah di bukit, dia mengatakan delapan ucapan bahagia. Matius 5:1-12, merupakan karakter Kristen. Apabila kita bicara tentang ucapan bahagia, berbahagialah orang yang suci hatinya, kita akan belajar kesucian dari Tuhan Yesus, kemudian dikatakan berbahagialah orang yang dicela, dianiaya, difitnah, semuanya ini dialami luar biasa oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang memperdamaikan manusia dengan Allah. Semua yang dibicarakan disini adalah tentang hidup dan pengajaran Tuhan Yesus. Ucapan bahagia yang Pertama

PALING BANYAK DI BACA

Renungan Kisah Para Rasul 9:36

Ayat Renungan Harian Bulan Nopember Tahun 2020