Postingan

Filosofi Sandal Jepit

Gambar
Walau terkesan remeh temeh,  filosofi sandal jepit  bakal jadi objek pembelajaran yang berharga. Terutama untuk senantiasa hidup dalam kesederhanaan dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Hal ini menunjukkan, kita dianjurkan untuk selalu belajar dari keadaan sekitar. 1. Semahal dan Sebagus Apapun, Tetap Saja Ada di Bawah Sandal jepit  mengajarkan kita hidup dengan keserhanaan dan rendah hati. Kekayaan dan pangkat kita tidak lantas menjadikan kita berada di atas atau menyombongkan diri. Justru sebaliknya, walaupun mahal dan bagus kita harus tetap berada di bawah. Bahkan rela diinjak demi manfaat yang lebih besar. 2. Rela Dilepas untuk Hal yang Lebih Besar Tidak peduli sandal jepit itu mahal atau murah, ketika kita hendak memasuki rumah ataupun tempat ibadah, maka tetaplah dia akan rela dilepaskan pemiliknya. Sikap rendah hati ini bisa kita tiru dalam kehidupan sehari-hari. Demi kepentingan yang bersama, maka kita harus rela melepas sesuatu yang ada pada diri kita. Termasuk har

Melihat Sendiri Sekali Lebih Baik Daripada Mendengar 100 X

Gambar
Alkisah, di Tiongkok, suku Qiang datang menyerbu negara Han dari perbatasan bagian barat. Kaisar Xuan menyuruh Zhao Chong memimpin   pasukan untuk melawan suku Qiang. Kaisar menanyakan pada Zhao berapa pasukan tambahan yang dibutuhkan. Zhao Chong berkata, “Hamba belum mampu memastikan, Yang Mulia.” Sang Kaisar pun menyarankannya untuk mengutus orang melihat keadaan di garis depan sebelum berperang. Namun, Zhao Chong menolaknya. “Daripada mendengar orang lain sebanyak 100 kali, lebih baik hamba melihat dengan mata kepala hamba sendiri, Yang Mulia. Izinkan hamba untuk pergi ke garis depan memastikannya, Yang Mulia,” ujar Zhao Chong. Setelah mendapat izin, ia pun  berangkat ke garis depan , meneliti keadaan bumi, menyelidiki posisi pasukan musuh. Dengan informasi tersebut, Zhao Chong menyusun rencana peperangannya dengan sangat sukses ia dapat mengalahkan suku Qiang itu. Jangan mudah percaya dengan apa yang dikatakan orang lain. Lebih baik melihat dengan mata kepala sendiri daripada hanya

Batu di Tengah Jalan

Gambar
Dahulu kala, seorang raja sengaja meletakkan bongkahan batu besar persis ditengah-tengah jalan desa. Dia ingin mengetahui, apakah ada seseorang yang akan memindahkannya. Sang raja bersembunyi dalam semak-semak tak jauh dari situ. Banyak penduduk lalu lalang, termasuk abdi kerajaan. Mereka hanya diam sebentar, lalu pergi. Beberapa hari kemudian, keluhan-keluhan mulai menggema, menuding raja mereka malas, tak mampu walau hanya membersihkan jalanan. Mereka terus menyalahkan raja tanpa ada usaha nyata memindahkan batu. Satu hari, petani sayur melintas. Dia langsung meletakkan bawaan, lalu mencoba menggeser batu. Sedikit demi sedikit, batu bergerak, diantara peluh dan nafas tersengal-sengal. Akhirnya, batu seutuhnya dipindah ke sisi jalan. Baru saja hendak melanjutkan perjalanan, petani itu menemukan sebuah pundi-pundi. Isinya emas berlian, dan sepotong surat dari raja, “Ini untuk mereka yang bersedia memindahkan batu”. Ada tiga pesan yang termaktub disini. Pertama, setiap rintangan, hambat

Sekilo Mentega

Gambar
Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli satu kilogram mentega dari seorang petani. Sebaliknya petani selalu membeli persediaan roti. Saling melanggani. Satu hari, tukang roti menimbang apa betul mentega yang dibelinya persis satu kilo. Ternyata, TIDAK. Dengan marah, dia mengadukannya ke hakim desa. Si petani dipanggil, hakim bertanya apa dia menggunakan ukuran tertentu menjajakan mentega. Sang petani menjawab : “Maaf yang mulia, saya primitif, saya tidak memiliki alat. Tapi saya selalu memakai skala untuk menimbang berat.” Lalu hakim bertanya kembali: “Bagaimana Anda yakin mentega yang Anda jual memang betul satu kilo?” Petani tersebut menjelaskan: “Saya membeli sekilo roti darinya setiap hari. Dengan sebatang kayu, saya meletakkan roti di satu sisi, lalu menambahkan mentega di sisi lain sampai seimbang. Kalau ada seseorang yang salah menimbang, dia adalah tukang roti.” Jika Anda tidak jujur kepada orang lain, satu ketika Anda akan diperlakukan serupa, bisa oleh siapa saja. Da

Kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu

Gambar
Di sebuah taman, terdapat taman bunga mawar yang sedang berbunga. Mawar-mawar itu mengeluarkan aroma yang sangat harum. Dengan warna-warni yang cantik, banyak orang yang berhenti untuk memuji sang mawar. Tidak sedikit pengunjung taman meluangkan waktu untuk berfoto di depan atau di samping taman mawar. Bunga mawar memang memiliki daya tarik yang menawan, semua orang suka mawar, itulah salah satu lambang cinta. Sementara itu, di sisi lain taman, ada sekelompok pohon bambu yang tampak membosankan. Dari hari ke hari, bentuk pohon bambu yang begitu saja, tidak ada bunga yang mekar atau aroma wangi yang disukai banyak orang. Tidak ada orang yang memuji pohon bambu. Tidak ada orang yang mau berfoto di samping pohon bambu. Maka tak heran jika pohon bambu selalu cemburu saat melihat taman mawar dikerumuni banyak orang. “Hai bunga mawar,” ujar sang bambu pada suatu hari. “Tahukah kau, aku selalu ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki aroma yang harum, selalu dipuji cantik dan menjadi

Ketika Aku Tua

Gambar
Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku. Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu. Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku. Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur. Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi? Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tekhnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu. Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil. Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat. 

Arti Sebuah Kesempurnaan

Gambar
Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yang memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna. Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang, ia berkata kepada bapak Petani, “Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.” Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata, “Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.” Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gemb

Filosofi Teh

Gambar
Teh  termasuk minuman favorit banyak orang. Selain aroma dan rasanya yang khas,  teh  juga sangat cocok dinikmai saat udara dingin. Ternyata dari secangkir teh, terdapat makna yang mendalam yang bisa kamu jadikan pembelajaran hidup dan membuat hidup kita lebih adem. Berikut 5  filosofi  dari secangkir teh yang bisa kita resapi. 1. Murni Teh termasuk minuman tanpa pengawet, dipetik langsung dari daun teh asli, dan dikeringkan. Tidak ada campur tangan bahan kimia. Hal ini membuat teh semakin digemari karena kemurniannya. Tidak ada bahan-bahan lain untuk mempermanis rasa dan aroma.  Hal ini bisa kita terapkan dalam kehidupan nyata. Agar kita hidup lebih jujur dan tidak menutup-nutupi keadaan. 2. Aroma yang Menyenangkan Menghirup aroma teh yang murni, segar, dan khas, membuat hati dan pikiranmu terasa lebih  fresh  dan sejuk. Menenangkan hati, itulah aroma teh yang selalu dicari. Hal ini menandakan, teh memiliki kharisma yang selalu menenangkan jiwa siapapun yang meminum atau menghirupnya.

Kisah Seorang Ibu dan Anak

Gambar
Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, Dia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar. Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Dia adalah sebuah hal yang memalukan. Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa dia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “ Ibumu hanya memiliki satu mata ?” dan mereka semua mengejekku. Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata kepada ibuku,” Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja ?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini. Mungkin itu karena ibu tidak menghukumku, tetapi aku tidak berpikir bah

Induk Ayam

Gambar
Pada suatu hari terjadi kebakaran. Orang-orang lari untuk menyelamatkan diri. Cuma seekor induk ayam dan anak-anaknya yang tidak menemukan jalan keluar. Kobaran api makin lama makin hebat. Si induk memanggil anak-anaknya ke tempat yang sedikit aman dan menyembunyikan mereka di bawah sayapnya. Si induk ayam terus-menerus terkena lentikan api. Meskipun sakit, ia tidak berani bergerak karena ia mau melindungi anak-anaknya. Keesokan harinya api telah padam. Sewaktu orang-orang mencari barang yang kemungkinan masih bisa dipakai, mereka menemukan seekor induk ayam yang hangus terbakar. Tatkala mereka mengangkat ayam  yang hangus itu, tiba-tiba dari bawah sayap keluarlah anak-anak ayam yang masih hidup. Si induk, demi anak-anaknya rela mengorbankan nyawanya.

PALING BANYAK DI BACA

Renungan Kisah Para Rasul 9:36

Ayat Renungan Harian Bulan Nopember Tahun 2020