Jimmy Gultom

Roma 9:20 “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?” Mungkin kita pernah mengalami dibeda-bedakan oleh orang lain bahkan orangtua sendiri. Bagaimana rasanya? Pasti kecewa. Hal ini yang dialami oleh orang Israel di Roma. Beberapa orang menganggap bahwa Allah tidak adil. Paulus merasa sangat berdukacita dan selalu bersedih hati melihat kondisi ini (ay 2). Paulus menuliskan surat ini kepada jemaat di Roma untuk menjelaskan bahwa Allah berotoritas penuh terhadap anugerahNya kepada tiap orang. Ia menjelaskan bahwa Allah memang telah mengangkat orang Israel menjadi anakNya (ay 3) namun tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel (ay 6) dan tidak semua yang keturunan Abraham adalah anak Abraham (ay 7).Firman Allah tidak mungkin gagal (ay 6) dan Allah punya waktu sendiri untuk menggenap rencanaNya itu. Jadi, siapakah yang dapat membantah Allah? Tidak ada. I

Tabitha atau Dorkas Renungan hari ini: Kisah Para Rasul 9:36 “Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita—dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.” Setelah Yesus terangkat ke sorga, murid-muridNya melanjutkan pelayanan mereka seperti yang Yesus pesankan dalam Matius 28:19-20. Metode pelayanan yang dilakukan Yesus dengan memberitakan kabar baik ke kota-kota, berkhotbah, dan melakukan mujizat   kepada banyak orang, itu pula yang dilakukan oleh murid-muridNya pada masa itu. Kisah Petrus menyembuhkan Eneas dan Dorkas di Lida dan Yope membuahkan hasil yang luar biasa. Dalam ayat 35 dan 42 menunjukkan bahwa banyak orang yang percaya kepada Tuhan. Renungan ini mengajak kita untuk membuahkan hasil dalam pelayanan kita. Membawa teman, keluarga dan sahabat kita untuk percaya dan mengikut Tuhan. Itu tugas kita. Sebelum Yesus terangkat ke sorga, Ia berkata: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,